5 Dampak Psikologis Meme ‘Queen Never Cry’ Bagi Anak – Meme ini makin viral di sosial media. Bahkan tak sedikit dari kalangan artis, terutama K-Pop idol yang sudah menggunakan soundbite dan meme ini sebagai bagian konten mereka.
Mengingat masih banyak pengguna internet yang sering menelan mentah-mentah suatu informasi, meme yang tampak biasa ini nyatanya perlu perhatian khusus.



Viralnya Meme Queen Never Cry Berdampak Pada Anak
Orangtua harus mulai menilik dampaknya bagi psikologis, khususnya jika memiliki anak-anak yang sudah mengenal internet maupun sosial media. Lantas, apa saja dampak meme Queen Never Cry bagi anak? Berikut adalah diantaranya:
1. Tidak Terbiasa Menyalurkan Emosi dengan Benar
Sebagaimana yang mungkin sudah kita ketahui, meme ini berasal dari potongan Webtoon berjudul The Ki Sisters. Kata-kata ‘Queen Never Cry’ sendiri keluar dari mulut perawat yang ingin menenangkan bayi yang sedang menangis.
Secara mengejutkan, bayi tersebut benar-benar berhenti menangis dan menunjukkan ekspresi datar. Bahkan hingga dewasa, tokoh bayi tersebut memiliki gambaran wajah tersebut, tanpa ekspresi.
Hal ini juga yang akan terjadi jika anak terpapar ajaran ‚”Queen Never Cry”. Anak-anak jadi tidak bisa menyalurkan emosi ataupun mengekspresikan kesedihannya.
2. Lebih Mudah Marah-Marah
Anak yang menerapkan prinsip ‘Queen Never Cry’ karena keinginan sendiri maupun dorongan orangtuanya maka akan mudah tersulut emosi. Alih-alih menangis, dia juga bakal lebih mudah mengekspresikan emosinya dengan cara marah-marah.
Hal ini bisa kita lihat gambarannya dari ekspresi tokoh di meme Queen Never Cry. Bumbae, sang author, tampak sengaja membuat tokoh memiliki ekspresi marah dengan ciri alis terangkat.
3. Cenderung Pendiam
Walaupun lebih mudah marah-marah, anak yang tumbuh dengan penerapan prinsip ‚ratu tidak pernah menangis umumnya akan cenderung pendiam.
Ini lantaran pikirannya yang berasumsi bahwa perasaannya tidak penting sehingga memilih untuk jarang membicarakan apapun.
4. Tidak Mudah Bergaul
Selain pendiam, kebiasaan menggunakan ajaran serupa Queen Never Cry atau melarang anak menangis bisa membuat dirinya kesulitan bergaul. Hal ini bisa terjadi karena kepercayaan diri yang turun, kurang peduli dengan sekitar, dan sulit berempati.
5. Meluapkan Emosi dengan Kekerasan
Dampak lain dari pola asuh orangtua yang sering meminta anak jangan menangis akan merusak kendali emosi alaminya.
Alhasil, jika mereka sedang emosional, cara meluapkannya seringkali membahayakan diri sendiri maupun sekitar. Entah itu dengan menyakiti orang lain ataupun diri sendiri, entah merusak barang-barang.
Beberapa ulasan di atas merupakan dampak bagi anak karena pengaruh dari viralnya meme ini. Pada intinya, walaupun meme ini tampak menghibur dan menarik untuk netizen jadikan konten, sebaiknya hindari menerapkannya dalam kehidupan nyata.
Baca Juga : Meme “Queen Never Cry” Menggila, Apa Dampaknya Bagi Anak?
Meminta anak tidak menangis menggunakan kata-kata “Queen never cry” boleh-boleh saja.
Namun, hindari terlalu sering melakukannya karena menangis adalah hal wajar dan penting untuk menyehatkan fisik maupun mental.