Parenting di 2025: Mengapa Lebih Berat dari Zaman Orang Tua Ketika Harga Tanah Masih Murah?

April 14, 2025
4 Mins Read
90 Views
4.5
(37)

Parenting 2025 : Mengapa Lebih Berat Dari Era Orang Tua Dulu? – Seberapa sulit parenting di 2025? Tak sekali dua kali pemberitaan mengabarkan tentang jumlah pasangan yang memilih childfree terus meningkat di berbagai negara.

Survei dari Global Research di Korea, misalnya menunjukkan 60% pekerja perempuan memilih tak punya anak. Di Indonesia pun berlaku trend serupa. Meski belum seekstrim Korea, namun angka kelahiran di negeri ini juga menunjukkan penurunan yang konsisten.

beratnya parenting di 2025
© meta ai

Penyebab menurunnya angka fertilitas sendiri beragam. Namun salah satu faktor utama yang sering disuarakan oleh mereka yang memilih childfree adalah sulitnya memiliki anak di zaman sekarang.

Curhatan Tiktoker : Beratnya Parenting di 2025

Isu mengenai beratnya beban parenting juga disuarakan kreator Tiktor, Sarah Biggers-Stewart. Pemilik brand kosmetik CLOVE + HALLOW ini, curhat mengenai susahnya menjadi orangtua di zaman now.

Ia menyoroti bahwa tantangan parenting bukan sekedar mendidik anak, namun juga harus melakukan berbagai hal kecil yang ternyata menguras energi.

© Tiktok / Sarah Biggers-Stewart

Ia mencontohkan bahwa saat hendak membawa anaknya ke Disney, ia harus merancang kegiatan tersebut secara detil, dan memesan akomodasinya 2 bulan sebelumnya. Videonya pun viral, yang mana banyak orangtua menyuarakan keluhan serupa.

Biggers-Stewart juga bercerita bagaimana orangtua dituntut untuk serba tahu dan serba bisa. Mereka harus melakukan over-parenting agar tak dikritik masyarakat.

Padahal, over-parenting atau pengasuhan yang berlebihan, tak hanya melelahkan secara fisik, namun juga bisa membuat orangtua stress berkepanjangan.

Apa yang Membuat Parenting di 2025 Sangat Berat?

Video Sarah Biggers-Stewart memantik diskusi yang begitu ramai di ranah maya. Berdasarkan diskusi tersebut, berikut 3 alasan utama yang membuat mengasuh anak di tahun 2025 terasa sangat memberatkan.

Biaya Membesarkan Anak Sangat Mahal

Di berbagai penjuru dunia baik itu di Afrika hingga benua Eropa, biaya merawat anak melonjak dan terkesan sangat gila!. Negara Amerika, misalnya, hanya untuk membesarkan anak hingga usia 17 tahun, orangtua harus menyediakan 310 ribu dolar AS atau 5,27 miliar rupiah. 

Indonesia sendiri, orangtua menghadapi tantangan yang tak kalah sulit. Untuk menyekolahkan anak sampai perguruan tinggi, misalnya, tak sedikit orangtua yang harus berhutang hingga ratusan juta rupiah.

Jangankan anak kelas bawah yang tak bisa kuliah tanpa bantuan pemerintah, kelas menengah pun kini harus berjuang ekstra demi pendidikan buah hatinya.

Biaya Hidup Tak Terjangkau Gaji

Harga rumah, biaya listrik, ongkos kendaraan, dan keseluruhan biaya hidup juga terus mengalami peningkatan tanpa diimbangi UMK yang sepadan.

Bila dulu seorang pekerja bergaji UMR bisa menabung beberapa tahun saja untuk membeli rumah, saat ini hal seperti itu sangat sulit untuk terwujud. 

Beban biaya yang sangat besar inilah yang membuat orangtua merasa sulit memenuhi kebutuhan anak. Jangankan untuk keperluan spesifik putra putri mereka, untuk bertahan hidup pun, banyak keluarga yang kesulitan.

Ekspektasi Tinggi

Di luar beban finansial, orangtua zaman now juga mengeluhkan adanya ekspektasi tinggi akibat tuntutan over-parenting sebagaimana tertulis di atas.

Bila dulu, ayah bunda era 1990an bisa lebih santai mengasuh buah hati mereka, saat ini semua detil tentang anak harus orangtua perhatikan.

Di Amerika, bahkan sempat mencuat kasus yang memicu kontroversi. Pasalnya, di negeri Paman Sam tersebut, seorang ibu harus berurusan dengan pihak berwajib karena membiarkan anak remajanya yang berusia 14 tahun ke toko seorang diri. 

Tips Membesarkan Anak di Tahun 2025

Lantas, bagaimana semestinya orangtua menghadapi berbagai permasalahan di atas? Elizabeth Tenety dari Mother.ly memberikan beberapa tips khusus agar parenting di 2025 terasa lebih ringan. 

Tak Usah Membebani Diri

Orangtua harus belajar untuk tak membebani sendiri. Tak usah memaksakan diri mengadakan pesta ulang tahun mahal, mengikuti kelas-kelas berbiaya tinggi, atau menuruti gengsi yang memberatkan lainnya.

Jangan ragu untuk berkata tidak pada gaya parenting yang dirasa terlalu sulit diikuti.

Cari Teman dan Keluarga untuk Saling Dukung

Kedua, carilah pihak-pihak yang saling mendukung. Misalnya menjalin hubungan dengan keluarga, teman dekat, sampai forum online untuk saling berbagi.

Selain bisa menjadi tempat curhat, keberadaan mereka juga bisa sangat membantu dalam berbagai situasi darurat. 

Stop Terlalu Mengatur Anak

Ketiga, jangan mengikuti pola pengasuhan yang terlalu terstruktur. Tak perlu terlampau perfeksionis mengatur segala aspek kehidupan anak.

Selain melelahkan, anak pun nantinya akan merasa kurang bebas dan tak bisa belajar mandiri.

Terapkan Pikiran Positif

Terakhir, berpikirlah dengan positif. Tanamkan bahwa kamu sudah mencoba melakukan yang terbaik sembari berinstropeksi. Jangan membanding-bandingkan diri sendiri dengan orangtua zaman dulu yang kondisi hidupnya berbeda.

Jadi Begini Kesimpulannya Terkait Parenting di Tahun 2025

Angka fertilitas di banyak negara mengalami penurunan. Salah satu alasannya adalah karena beban mengasuh anak di 2025 yang memang sangat berat.

Orangtua harus menanggung biaya membesarkan anak yang tak murah di tengah harga rumah hingga ongkos kendaraan yang terus meningkat. Belum lagi, orangtua dituntut serba sempurna di masa sekarang.

Baca Juga : Rahasia Penting!, Bekal Parenting untuk Mendidik Gen Beta

Meski sulit, tantangan ini sejatinya tetap bisa diakali dengan beberapa usaha khusus. Misalnya saja dengan mengurangi kegiatan anak yang mahal, mencari dukungan dari keluarga serta teman, berpikiran positif, dan tidak menerapkan pengasuhan yang terlalu perfeksionis.

Dengan kiat-kiat ini, orangtua bisa sedikit bernafas lega di tengah terpaan beban parenting di 2025 yang memang sangat sulit.


@thebiggersthebetter Like the parenting is ofc hard but it’s literally everything else that sucks 😂 #parenthood #momlife #raisinglittles #realtalk #girltalk #motherhood #disneyworld #parentlife ♬ original sound – Sarah Biggers-Stewart

Seberapa bermanfaat artikel ini?

Klik salah satu bintang untuk menilai.

Nilai rata-rata 4.5 / 5. Jumlah vote: 37

Exit mobile version