Sebelum Menonton Film Moana, Orangtua Perlu Tahu Hal Ini
Moana adalah film animasi keluarga dengan tokoh utama seorang gadis berusia 16 tahun. Kendati termasuk animasi, film Moana tidak cocok untuk anak.
Lho, bukannya film Moana adalah film yang cocok sebagai tontonan untuk keluarga?. Maka dari itu ada beberapa hal yang orangtua harus ketahui terkait film moana yang tidak disarankan untuk anak dibawah umur 8 tahun.
Ingin tahu kenapa? Yuk, simak ulasan di bawah ini!
Alasan Film Moana Tidak Cocok untuk Anak Dibawah 8 Tahun
Meskipun mendapatkan rekomendasi bagi anak-anak usia 8 tahun hingga 12 tahun, orangtua sebaiknya tetap mendampingi ketika film ini diputar.
Berikut ini beberapa alasan perlu pengawasan dalam menonton film animasi ‘Moana’ buatan studio Disney’s yang disutradarai Ron Clements dan John Musker ini:
1. Lelucon Berbahaya
Anak-anak sering kali meniru apapun yang mereka lihatnya. Dalam film ini, terdapat adegan ketika Maui mengatakan lelucon soal asal-usul dirinya menjadi setengah dewa dan setengah manusia.
Yaitu, karena dijatuhkan ke lautan oleh orang tuanya. Dia juga memberikan dorongan pada Moana dari perahu.
2. Adegan Kekerasan yang Membahayakan
Film Moana juga menyelipkan beberapa adegan kekerasan yang cukup membahayakan. Meskipun hanya pergerakan gambar animasi, hal ini dianggap kurang patut ditonton anak-anak.
Contohnya, ketika monster bajak laut menggunakan panah, anak panah beracun, hingga tombak untuk menyerang Moana dan Maui.
3. Terdapat Scene Menegangkan
Anak-anak usia 5 tahun juga kemungkinan tegang dan takut saat melihat Moana hampir tenggelam gara-gara badai petir di tengah lautan.
Ada juga adegan menegangkan lainnya, yaitu kepiting raksasa yang ingin memakan Maui dan Moana.
4. Ilustrasi Monster yang Menyeramkan bagi Anak
Alasan lain yang membuat film Moana sebaiknya tidak ditonton anak usia kurang dari 8 tahun adalah ilustrasi monster-monsternya.
Ilustrator membuatnya cukup menyeramkan bagi anak, apalagi monster lava yang merupakan gabungan api dan lahar.
5. Adegan Membuat Tato yang Menyakitkan
Sebagai bagian pengenalan budaya Polinesia, film Moana menampilkan scene pembuatan tato pada seorang pria. Meskipun ini bagian dari edukasi, sisi psikologis anak mungkin terganggu sehingga dirinya mengalami masalah, seperti sulit tidur dan ketakutan berkelanjutan.
6. Teriakan Ayah pada Anak yang Bisa Menciptakan Persepsi Buruk
Pada satu momen, ayah Moana berteriak karena putrinya ini memintanya meninggalkan pulau yang ditinggali suku Polinesia.
Hal ini mungkin menciptakan kesan buruk pada diri anak-anak mengenai seorang ayah.
7. Kehadiran Nenek sebagai Hantu Dapat Menimbulkan Gangguan Emosional
Kebanyakan anak usia di bawah 8 tahun bisa sangat mudah mengalami gangguan emosional karena melihat sesuatu yang menyedihkan ataupun menakutkan.
Gangguan tersebut mungkin dialami jika menonton film Moana karena adanya adegan nenek meninggal dan hadir sebagai hantu.
Baca Juga : Nilai Parenting Film Moana yang Bisa Orangtua Ambil
8. Penggunaan Bahasa Kasar
Terakhir, film Moana juga disisipi penggunaan bahasa kasar yang bisa dikatakan terdengar nyaman saat disuarakan oleh Moana.
Adanya hal ini dikhawatirkan akan ditiru anak-anak usia 8 tahun ke bawah yang notabene masih sulit diarahkan.
Itulah mengapa film Moana tidak disarankan untuk anak dibawah umur 8 tahun. Jika Anda sebagai orang tua tertarik menonton film, sebaiknya tidak mengajak anak kecil dengan usia tersebut.
Walaupun begitu, Anda tetap bisa memberikan pesan dari sisi parenting dengan mengemas menjadi bentuk cerita yang lebih lembut untuk anak.