Video Asusila Gorontalo, Bagaimana Orangtua Membicarakan ini untuk Anak Mereka?
Apa yang mesti orangtua katakan pada anak terkait kasus viral Gorontalo? Belum lama ini, tersebar rekaman video dengan konten dewasa di berbagai platform media sosial.
Usut punya usut, pelaku video tersebut merupakan sepasang guru dan siswinya yang melakukan perbuatan tak senonoh.
Pemberitaan yang demikian gencar mau tak mau pasti membuat buah hati turut terpapar dengan kabar tersebut. Padahal, dengan usia yang masih belia, anak belum sepantasnya terekspos dengan kasus seperti itu.
Mengapa Orangtua Perlu Membicarakan Kasus ini ke Anak?
Bukan hal yang mudah untuk membicarakan kasus seperti ini dengan buah hati.
Kebanyakan orangtua menganggapnya sebagai topik tabu yang tak perlu dibahas sama sekali. Padahal, justru hal-hal kontroversial seperti inilah yang perlu orangtua bicarakan.
Pertama, untuk memastikan agar anak tidak terpengaruh oleh narasi dan konten-konten yang semakin negatif.
Jangan sampai anak malah tertarik mencari konten serupa atau menulis komentar tak baik di dunia maya.
Kedua, untuk menjaga kesehatan mental dan emosi anak. Sebuah riset dari Journal of Family Psychology memperlihatkan bahwa orangtua yang tak takut membicarakan hal-hal tabu kepada anaknya akan membuat si kecil memiliki EQ lebih baik.
Resiko anak stress juga lebih rendah sebab mereka tidak kebingungan saat dihadapkan pada subjek kontroversial seperti ini.
Cara Membicarakan Kasus Viral Gorontalo ke Buah Hati
Lantas bagaimana kiat atau tips membicarakan hal seperti ini ke buah hati? Yuk, simak tips berikut ini.
1. Terus Terang tapi Jangan ‘FOMO’
Berterus-teranglah. Tak perlu menutup-nutupi kasus ini. Anak zaman sekarang kemungkinan besar sudah tahu mengenai kasus tersebut sebab mereka sangat aktif di dunia maya.
Meski demikian, tekankan pada anak agar mereka tak mudah mengikuti arus trend viral. Ajak anak melihat bahwa kasus tersebut tak akan memberikan pengaruh langsung ke kehidupannya.
Jadi dari pada terobsesi menguliti kasus ini, anak akan memilih fokus dengan kegiatan sehari-harinya.
2. Tekankan Cara Berpikir Kritis
Berikutnya, ajak anak untuk berpikir kritis ketika membicarakan kasus viral Gorontalo. Kasus ini, tak bisa dipungkiri merupakan kasus yang cukup kompleks.
Sebab melibatkan guru dan siswi dengan perbedaan usia yang sangat jauh. Belum lagi, siswi pada video tersebut merupakan anak yatim piatu.
Orangtua tak perlu memaksakan pandangannya secara kaku. Namun usahakan untuk mendidik anak agar mau melihat kasus ini dengan kekompleksannya.
Dengan demikian, anak akan belajar untuk tidak judgmental namun tetap bisa membedakan mana yang salah dan mana yang benar.
3. Ajak Anak Menggunakan Empatinya
Tindakan yang diperlihatkan pada kasus viral Gorontalo memang tak bisa dibenarkan. Namun, ajari juga anak agar tetap mengedepankan empati terutama bagi siswa yang masih di bawah umur.
Tekankan juga bahwa menyebarkan aib orang lain bukan hal yang bisa dibenarkan. Diskusikan dengan anak mengenai solusi bijak yang bisa diambil ketika mendapati kasus serupa.
Berikan alternatif tindakan yang lebih baik seperti melapor ke pihak berwenang atau ke orang yang lebih dewasa saat melihat dua insan melakukan tindakan tak senonoh.
4. Didik Anak agar Hati-hati
Terakhir, sisipi juga pesan-pesan penting supaya anak berhati-hati. Minta anak agar tak mudah percaya dengan orang dewasa yang memiliki gelagat aneh.
Jangan sampai anak terlena dengan bujuk rayu orang-orang yang berpikiran buruk.
Berikutnya, beritahu anak untuk berhati-hati dengan kamera ponsel dan media sosialnya.
Jangan sampai mereka merekam hal-hal privat atau menyebarkan konten dewasa di platform seperti Facebook.
Baca Juga : Perlu Antisipasi! dari Kasus Asusila Guru SD di Gunung Kidul
Kiat Inti Membicarakan Kasus Viral Gorontalo kepada Anak
Suka tak suka, orangtua harus mau membicarakan kasus Gorontalo ke buah hatinya. Sebab pemberitaan mengenai kasus tersebut begitu masif di dunia maya di mana kebanakan anak zaman sekarang aktif di dalamnya.
Tanpa edukasi yang benar ke anak, mereka justru bisa tergelincir mengikuti narasi yang tidak benar atau malah terobsesi mencari konten-konten yang tak pantas.
Memang bukan hal yang mudah untuk membicarakan kasus viral Gorontalo ke buah hati. Namun orangtua bisa memulainya dengan mengdepankan cara berpikir kritis, empatik, hingga mendidik anak agar tak melakukan hal serupa.