Melarang Menjenguk Bayinya yang Baru Lahir, Ibu Ini Justru Alami Kejutan Tak Terlupakan – Batasan pada bayi baru lahir bisa jadi tidak mudah untuk dilakukan, terutama jika anda baru pertama kali menjadi ibu, dan keluarga besar anda tidak sabar untuk bertemu bayi anda.
Akan tetapi seorang ibu membuat keputusan yang berbeda yang tidak disukai banyak orang, di akun tiktok @summerrosejackson yang videonya telah ditonton sebanyak 1,1juta kali

Ibu tersebut memperlihatkan bayinya yang baru lahir kepada keluarga besar dan orang lain melalui pintu kaca, sementara bayi berada dalam gendongan sang ibu di dalam ruangan yang terlindungi pintu serta jendela kaca.
Pada sisi luar ruangan kaca, wajah-wajah kecil para keponakannya berseri-seri karena rasa ingin tahu dan gembira melihat bayi kecil yang terlindungi tersebut.
Mereka yang melihat bayi dari luar pintu kaca tidak sabar ingin mendekat dan melihat bayi baru lahir yang terbungkus dengan aman.
Menjenguk Bayi Harus Dengan Rasa Aman dan Nyaman
Momen menjenguk bayi yang baru lahir merupakan momen keterhubungan, tetapi sekaligus momen penetapan batas yang menuai perbincangan para kalangan para ibu.
Tentang apalah artinya melindungi bayi apabila tetap mengundang komunitas untuk ikut serta melihatnya.
Seorang ibu memberi komentar pada video tersebut dengan kalimat
“Until you become a mother you truly don’t understand this..”.
Ya benar, anda tidak akan mengerti sampai ketika anda menjadi seorang ibu.
Ada begitu banyak kuman dan penyakit yang menyebar, dan bayi lebih rentan terkena penyakit, sehingga memerlukan pelindung yang ekstra.
Naluri yang dirasakan seorang ibu untuk melindungi bayinya seringkali mendapat pertanyaan atau reaksi seperti meremehkan oleh anggota keluarga yang bermaksud baik.
Dalam kasus ini, tidak hanya keputusan sang ibu mengasuh bayinya dalam ruangan pintu kaca yang menarik perhatian, tetapi juga bagaimana tanggapan keluarganya.
Walaupuin begitu, keluarga besarnya menghormati keputusan ini dan tetap muncul untuk bertemu dan menghormati kehadiran anggota keluarga baru, yakni sang bayi.
Penonton video yang lain komentar, “saya tidak ingin ada orang di sekitar bayi saya yang baru lahir.”
Momen seperti ini mengajarkan kita bagaimana cinta beradaptasi ketika peraturan berubah, tak hanya menetapkan batasan, dalam video tersebut juga mengajarkan kepada mereka bahwa batasan bisa hidup berdampingan dengan koneksi.
Mengerti Etika Saat Menjenguk Bayi yang Baru Lahir
Dengan menciptakan ruang yang aman untuk bersosialisasi bagi bayinya dalam gaya kekeluargaan sejati, adegan video itu juga terdapat kelucuan dengan tingkah salah satu sepupu mencoba menjilat si ibu dari luar jendela.
Dibalik tawa mereka ketika menjenguk bayi yang baru lahir adalah sesuatu yang mendalam, bukan sekadar solusi, tetapi juga sebuah tradisi baru yang sedang tercipta, bahwa untuk merasakan cinta secara mendalam tidak harus melakukannya dari dekat.
Nah apabila anda ingin menetapkan batasan pada bayi baru lahir karena alasan kesehatan, kenyamanan, dan kesejahteraan mental.
Berikut ini saran penjelasan yang bagus untuk memberikan alasan pada mereka agar mereka tetap nyaman saat menjenguk bayinya yang baru lahir :
Gunakan Bahasa yang Jelas dan Ramah
Batasan semacam ini tidak harus terdengar seperti penolakan, tetapi bisa juga terdengar seperti cinta.
Coba ucapkan, “Saat ini kami membatasi kunjungan langsung yang bertujuan untuk melindungi bayi. Namun kami ingin memperkenalkan kepada anda dengan cara yang aman.”
Tawarkan Alternatif Yang Bermakna
Agar tidak begitu kecewa dengan model pembatasan baru ini, tawarkan mereka alternatif bertemu bayi dengan cara yang berbeda tetapi tetap terasa bermakna.
Misalnya dengan panggilan video bersama sang bayi, mengucapkan salam dari jendela, dan menyiapkan sebuah album foto bayi untuk diperlihatkan kepada mereka di luar pintu kaca.
Ini dapat menjadi cara yang bagus untuk melibatkan orang-orang terkasih tanpa kontak dekat dengan bayi.
Normalisasikan Perubahan Aturan
Seiring pertumbuhan bayi, anda dapat menilai kembali keputusan mengenai pembatasan ini.
Bukannya tidak konsisten, tetapi anda dapat merespons kebutuhan bayi anda dan kenyamanan anda sendiri.
Makin besar usia anak, makin lebih kuat pula sistem imun dan pertahanan tubuhnya terhadap faktor dari luar penyebab kuman penyakit.
Akui Beban Emosional
Mungkin sulit bagi anggota keluarga besar seperti kakek, nenek, sepupu, bibi, keponakan dan lainnya untuk melewatkan pelukan dan ciuman bersama bayi anda.
Namun tidak masalah untuk memegang keputusan pembatasan ini dengan pembenaran ilmiah.
Anda bisa mengatakan, “Aku tahu ini sulit bagimu, tetapi inilah yang dibutuhkan bayiku saat ini.”
Percayalah pada Naluri Anda
Setiap keluarga memiliki dinamika peraturan yang berbeda dalam menangani bayinya, tetapi insting dan naluri protektif anda sebagai ibu selalu bisa diandalkan dan valid.
Sang Ibulah yang paling mengetahui apa kebutuhan yang terbaik bagi penanganan bayinya.
Maka dari itu, anda sebagai ibunya lah yang paling berhak memutuskan apa yang dirasa benar untuk bayi anda.
Baca Juga : Orangtua Modern Harus Tahu Nih!, Benefit Mendidik Anak di Era Digital
Demikianlah beberapa alasan tepat yang dapat disampaikan mengapa keputusan dalam pembatasan kunjungan terhadap bayi dapat diterima dengan baik. Meskipun banyak yang mempertanyakan hal ini, tetapi fakta ilmiah terkait kesehatan dan kenyamanan bayi tetaplah harus diutamakan.
@summerrosejackson HAHAH ITS A REAL LIFE ZOO OVER HERE in the best way😅🥹💖 my sisters are growing their families & it makes me so happy for them😭 #family #auntlife #youngestchild #wholesome #bigfamily #newmom #corememory ♬ Stuff We Did (from 'Up') – Piano Version – your movie soundtrack
source :
Mother.ly
No Comment! Be the first one.