Game Bad Parenting, Pesan tersirat untuk Orangtua

Bagi ayah dan bunda, peran sebagai orangtua merupakan suatu tantangan tersendiri. Meski sudah mempersiapkan jauh-jauh hari, pada praktiknya berbagai masalah bisa terjadi.

Untungnya, terdapat berbagai media yang bisa dijadikan sarana belajar. Misalnya saja game-game edukatif seperti Bad Parenting!

game bad parenting
© youtube.com/@PecanGaming

Sekilas Tentang Game Bad Parenting

Pada dasarnya game ini merupakan permainan bernuansa horor yang mengangkat tema mengenai pola asuh yang buruk. Game ini tercipta oleh sebuah tim independen dari Vietnam dan rilis pada bulan Agustus 2024.

Kisah pada Bad Parenting berkisar di antara Ron dan orangtuanya yang abusive. Ayahnya, Bruce, merupakan seorang pengangguran yang suka mengonsumsi alkohol dan temperamental.

Karena suatu hal, Bruce tak sengaja membunuh anaknya sendiri. Dari cerita inilah nantinya player akan mengungkap berbagai misteri dan memori buruk yang dialami oleh Ron yang terjebak dalam limbo karena jiwanya yang belum tenang.

Pesan Moral dari Game Bad Parenting

Sejak awal rilis, berbagai review positif telah tercuat oleh para pemainnya pada game ini. Apalagi, permainan tersebut juga menawarkan banyak pelajaran moral untuk orangtua maupun anak-anak. Berikut antaranya :

Buruknya Efek Perilaku Abusive Orangtua

Pertama, game ini merupakan salah satu permainan terbaik yang memperlihatkan bagaimana perilaku abusive orangtua bisa berakibat fatal pada seorang anak.

Ron yang tergambarkan dengan ekspresi ketakutan hingga akhirnya berpulang merupakan korban dari orangtua yang tidak bertanggung jawab. Karena itulah, siapapun yang ingin memiliki buah hati, semestinya berbenah diri sejak jauh-jauh hari agar tak melakukan kesalahan serupa.

Kebiasaan Jelek Orangtua yang Berimbas pada Anak

Salah satu penyebab utama sifat abusive ayah Ron adalah kebiasaannya mengonsumsi alkohol secara berlebihan. Belum lagi, keluarga Ron juga tak memiliki gaya komunikasi yang terus terang.

Seringkali sang ayah hanya marah-marah karena pengaruh alk*hol dan kondisi menganggurnya.

Hal ini membuktikan bagaimana kebiasaan buruk orangtua akan berimbas buruk ke anaknya. Tak hanya alkohol, perilaku orangtua lain yang negatif pun sejatinya bisa berakibat negatif.

Misalnya saja kebiasaan judi online yang saat ini sedang marak sekarang ini.

Efek Jangka Panjang Pola Asuh Buruk

Tak hanya setahun dua tahun, dampak buruk pola asuh abusif juga masih akan terasa hingga bertahun-tahun setelahnya. Pada kasus Ron, ia bahkan masih trauma meski sudah meninggal.

Pesan moral dari game ini, mestinya para orangtua manapun jangan menganggap sepele.

Sebab meski di mata kita sepele, sikap kita sebagai orangtua ternyata bisa membuat anak trauma hingga berpuluh tahun ke depan.

Pentingnya Pemahaman akan KDRT

Game ini juga mampu meng-highlight bagaimana persoalan KDRT sering terabaikan dalam lingkungan masyarakat. Tak jarang orangtua melakukan tindakan kasar seperti menyakiti fisik atas nama mendidik anaknya.

Padahal yang mereka lakukan nyata-nyata salah di mata hukum, norma, maupun agama.

Perlunya Mengobati Masalah Mental

Terakhir, game ini juga membuat pemainnya sadar akan pentingnya mengobati masalah mental. Hanya dengan mengobati trauma masa lalu tersebut, seseorang bisa move on dan merasa bahagia kembali.

Menutup-nutupi trauma dan mendiamkannya justru akan membuat luka hati semakin menganga.

Baca Juga : 7 Dampak Buruk Akibat Anak Kecanduan Gadget, Yuk Hindari!

Pesan Moral yang Dapat Dipetik

Tak banyak game yang bisa memberikan inspirasi mendalam. Di antara permainan kekinian yang dapat memberikan hal tersebut adalah Game Bad Parenting 1 : Mr. Red Face

Game buatan tim asal Vietnam ini akan membuat pemainnya sadar tentang betapa buruknya sikap dan tindakan abusif orangtua terhadap anaknya.Ada banyak pesan moral yang akan kita dapat selama memainkan game ini.

Pemain akan memahami apa saja dampak buruk asuhan yang abusif, kebiasaan orangtua yang tak baik, hingga persoalan mental yang harus diatasi dengan serius.

Melalui game inilah, para orangtua dapat belajar menjadi ayah dan bunda yang lebih ideal bagi buah hati.

Categorized in: