Plant-Based Food untuk anak, Boleh gak sih?
Apakah menerapkan diet plant-based food kepada anak merupakan hal yang baik?.
Menu plant-based merupakan menu makanan yang keseluruhannya terbuat dari sayur-mayur hingga buah-buahan.
Menu makanan seperti ini bisa menjadi lifestyle atau gaya hidup tersendiri.
Persoalannya, apakah gaya hidup tersebut aman diterapkan pada anak?
Yuk, simak penjelasannya berikut ini. Namun sebelumnya, tak ada salahnya membahas manfaat gaya hidup tersebut terlebih dahulu.
Manfaat Menerapkan Plant Based Food kepada Anak
Gaya hidup plant-based secara umum terbagi menjadi dua. Yang pertama adalah vegetarian, sementara yang kedua adalah vegan.
Vegetarian tidak memakan daging-dagingan namun masih mengonsumsi telur, keju, dan susu. Sementara vegan tidak memakan semua protein hewani maupun produk turunannya.
Hingga hari ini, gaya hidup vegan dan vegetarian telah terbukti memberikan beberapa manfaat bagi buah hati, seperti:
- Menurunkan resiko terpapar penyakit mematikan seperti jantung
- Menurunkan resiko diabetes
- Melatih simpati pada hewan
- Membantu anak mengontrol nafsu makannya
Manfaat-manfaat tersebut sudah terkonfirmasi pada berbagai penelitian yang dilakukan oleh negara-negara barat.
Misalnya penelitian oleh Mairead E. Kiely yang membahas dampak diet vegetarian pada anak.
Bahaya Diet Plant Based Food kepada Anak
Meski memberikan cukup banyak manfaat, menerapkan plant-based food juga memiliki kekurangan-kekurangan tersendiri.
Salah satu kekurangan utama gaya hidup vegan dan vegetarian adalah kurangnya nutrisi yang umum tersedia pada makanan hewani.
Misalnya saja defisiensi kalsium pada si kecil. Buah hati yang memilih menjadi vegan acap kali memiliki kadar kalsium lebih rendah.
Alhasil, tulang mereka menjadi lebih lemah, beresiko patah, serta mengalami pertumbuhan yang tidak optimal.
Anak-anak vegan dan vegetarian, karenanya perlu mengonsumsi suplemen khusus untuk mengantisipasi kurangnya nutrisi dari protein hewani.
Apalagi mereka masih di fase tumbuh-kembang yang membutuhkan suplai nutrisi banyak.
Tips Aman Menerapkan Plant-Based Food kepada Anak
Agar diet plant-based food lebih optimal, orangtua bisa mengikuti keempat tips di bawah ini.
1. Jangan Ganti Protein Hewani dengan Karbohidrat
Tak jarang, para vegetarian mengganti konsumsi protein hewani dengan karbohidrat. Misal, mengganti daging dengan roti dan selai.
Padahal, konsumsi karbohidrat yang tinggi tidaklah baik. Protein hewani idealnya diganti dengan protein nabati seperti tempe, susu kedelai, dan tahu.
Pastikan juga anak makan buah-buahan hingga suplemen khusus yang diperlukan untuk perkembangannya.
2. Buat Makanan Plant-Based di Rumah
Makanan berbasis tumbuhan acap kali tak selezat makanan berbasis hewani. Tak jarang, mereka yang mengadopsi gaya hidup vegan lantas mencari restoran plant-based food yang lezat.
Padahal, makanan luar belum tentu benar-benar baik untuk buah hati.
Jadi bila orangtua ingin menerapkan diet plant-based food, belajarlah untuk membuat makanan vegetarian dan vegan yang enak serta sehat di rumah.
3. Terapkan Diet Flexiterian
Bukan hal yang salah mencoba menerapkan gaya hidup plant-based food kepada anak. Namun, orangtua tidak boleh terlalu kaku dengan hal tersebut.
Daripada menerapkan lifestyle yang terlalu keras, terapkanlah flexitarian atau gaya hidup yang lebih fleksibel dengan mengikuti saran ahli nutrisi.
Jadi kalaupun plant-based food diutamakan, kebutuhan anak tetap nomor satu. segera menyediakannya.
Baca Juga : Anak Menjadi Sehat dengan Parenting Lingkungan Ramah Anak
4. Diskusikan dengan Sehat
Terakhir, jangan memaksa anak untuk mengikuti idealisme orangtua. Alangkah baiknya, bila anak sendiri yang menginginkan gaya hidup tersebut.
Orangtua boleh memberikan saran hingga arahan. Namun, hal-hal tersebut seyogyanya dilakukan dengan hangat.
Ajak anak bicara baik-baik dengan mengedepankan argumen yang rasional dan empatik.
Plant Based Food Kepada Anak, Apa Boleh?
Menerapkan plant-based food untuk anak bisa memberikan cukup banyak manfaat. Anak jadi tak mudah terkena diabetes dan mengalami obesitas ketika dewasa kelak.
Namun, sebagai makhluk yang masih mengalami tumbuh kembang, alangkah baiknya gaya hidup ini tidak dipaksakan dengan ketat.
Tetaplah fleksibel sebagai orangtua. Sekiranya anak ternyata membutuhkan gizi dari makanan hewani, sediakanlah nutrisi tersebut. Ajak anak berdialog dan mengutamakan kesehatannya.
Nah, kiranya demikian manfaat, bahaya, serta tips aman menerapkan plant-based food kepada anak. Semoga bermanfaat!