Permasalahan Krusial Paud yang Seolah tak ada Habisnya
Tak sedikit permasalahan PAUD di Indonesia yang hingga kini masih menjadi PR besar, lalu bagaimana bagi negara ini menemukan solusi terbaiknya?.
Padahal fungsi PAUD sangatlah penting. Pre-school atau PAUD memiliki pengaruh besar pada kesuksesan anak di masa depan. Temuan ini didasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh MIT atau Massachusetts Institute of Technology.
Menurut hasil penelitian tersebut, anak-anak yang mengikuti program prasekolah akan memiliki lebih sedikit masalah. Mereka pun jadi lebih fokus belajar sehingga berpotensi sukses di dunia akademik.
5 Permasalahan PAUD di Indonesia dan Solusi untuk Mengatasinya
Meski berperan begitu signifikan, kenyataannya kondisi PAUD di Indonesia memang masih sangat memprihatinkan. Secara umum, berikut ini beberapa persoalan yang sering terjadi pada lembaga-lembaga tersebut.
1. Kualitas Sekolah Kurang Baik
Beberapa PAUD di Indonesia memang sudah memiliki kualitas tinggi bahkan berstandar internasional. Sayangnya, kebanyakan sekolah PAUD justru berada dalam kondisi menyedihkan.
Seringkali sekolah-sekolah tersebut hanya menempati bangunan warga atau bekas gedung tak terpakai. Fasilitas yang tersedia pun sangat minim sehingga pengalaman belajar menjadi kurang maksimal.
Solusinya? Salah satunya adalah pendanaan.
Guru PAUD Merah Putih di Surakarta, Anna Christin, yang diwawancara Radar Solo menyebut bahwa anak-anak PAUD tak bisa belajar dalam angan-angan. Mereka perlu fasilitas yang lebih baik yang membutuhkan pendanaan tak sedikit.
2. Kebijakan Belum Menyeluruh
Permasalahan PAUD di Indonesia juga bisa dilihat dari aspek legalitasnya. Dibanding lembaga sekolah yang lain, lembaga pendidikan ini memang belum memiliki aturan yang benar-benar lengkap.
Kondisi tersebut mestinya menjadi prioritas bagi pemerintah, khususnya anggota DPR. Sebab tanpa hukum yang jelas, perbaikan kualitas PAUD tak akan bisa berjalan lancar.
3. Kualitas dan Kesejahteraan Guru Kurang
Bukan rahasia umum bahwa gaji guru PAUD sangat kurang. Ketua Umum Pengurus Pusat Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Netti Herawati bahkan menyatakan 72% guru PAUD yang menjadi anggota organisasi tersebut bergaji di bawah 250 ribu rupiah.
Fakta tersebut mestinya segera ditanggapi pemerintah. Sebab negaralah yang berwenang mengatur persoalan gaji guru yang menjadi isu berlarut-larut dari tahun ke tahun.
4. Partisipasi Anak Didik Terbatas
Dibanding negara lain, partisipasi peserta didik PAUD di Indonesia ternyata masih sangat rendah. Permasalahan PAUD ini umumnya disebabkan karena kesadaran orangtua yang kurang hingga anggapan bahwa PAUD tidak penting.
Untuk mengatasinya, pemerintah mesti proaktif memberikan sosialisasi kepada warga agar tak membiarkan anak-anaknya tidak mengikuti PAUD.
5. Disparitas PAUD di Jawa dan Luar Jawa
Terakhir, salah satu penyebab masalah pendidikan PAUD di Indonesia juga karena adanya disparitas jumlah dan kualitas lembaga pre-school di Jawa dan luar Jawa. Bahkan pada wilayah pelosok seperti perbatasan Papua, sekolah PAUD hampir tak terlihat sama sekali.
Untuk mengatasi persoalan tentu memerlukan langkah yang sangat serius. Pasalnya, membangun sekolah PAUD bukan hanya membutuhkan dana yang besar namun juga pemetaan yang intensif dan konkret.
Baca Juga : “KKN Merajalela”, Begini Mendidik Anak agar Anti Korupsi
Ragam Permasalahan PAUD dan Solusi untuk Mengatasinya
Sekolah PAUD terbukti memberikan manfaat bagi anak muridnya. Mereka yang mengikuti PAUD akan lebih mudah beradaptasi saat mulai bersekolah sehingga berpeluang mendapatkan prestasi yang lebih baik.
Sayangnya, kualitas pendidikan anak usia dini kita masih sangat minim. Terdapat banyak masalah mulai dari fasilitas pembelajaran yang kurang, gaji guru yang rendah, hingga disparitas PAUD pada pulau Jawa dan luar Jawa.
Kompleksitas tersebut tentu membutuhkan suatu solusi tersendiri. Negara dan warga perlu bahu membahu mengatasi ragam permasalahan PAUD tersebut.