Pendidikan Finlandia: Mengapa Kasus Bullying Jarang Terjadi? – Tak bisa dipungkiri, bullying merupakan masalah serius yang menghantui dunia pendidikan di berbagai negara, tak terkecuali Indonesia.
Dampaknya tidak main-main, korban bullying sering mengalami trauma psikologis hingga penurunan prestasi akademis.
Di tengah fenomena memusingkan ini, Finlandia tampil sebagai salah satu negara dengan angka bullying yang sangat rendah.
Apa rahasianya? Yuk, intip bagaimana sistem pendidikan Finlandia sukses mengatasi persoalan tersebut.

Finlandia, Negara dengan Angka Bullying Siswa yang Rendah
Berbagai penelitian internasional menunjukkan bahwa tingkat bullying di sekolah-sekolah Finlandia memang berada di bawah rata-rata.
Sebuah laporan dari WHO secara konsisten menempatkan negara tersebut sebagai salah satu negara dengan prevalensi bullying terendah. Hal ini bukan kebetulan semata.
Finlandia memang menerapkan pendekatan sistematis untuk membuat para siswanya merasa aman secara fisik maupun mental.
Rahasia Sistem Pendidikan Finlandia untuk Menekan Angka Bullying
Rendahnya kasus bullying di Finlandia tidak lepas dari sistem pendidikan mereka yang proaktif mencegah hal tersebut. Beberapa aspek yang membuat negara ini sangat aman bagi siswa antara lain:
1. Tak Mengabaikan Kesehatan Mental Siswa
Sistem pendidikan Finlandia sangat menekankan pada kondisi mental peserta didik. Setiap sekolah wajib memiliki layanan psikologis yang mudah diakses, termasuk psikolog dan perawat sekolah.
Tim ini bekerja sama untuk mengidentifikasi potensi masalah sejak dini, termasuk isu perundungan.

2. Program Pencegahan KiVa
Finlandia juga memiliki program anti-bullying nasional yang terbukti efektif bernama KiVa. Berbeda dengan program anti bullying kebanyakan, KiVa tidak sekedar menghukum pelaku perundungan.
Program ini memberikan fokus menyeluruh agar semua siswa yang mendapati aksi bullying tergerak aktif mencegahnya untuk melindungi korban.
3. Lingkungan Belajar yang Egaliter
Terakhir, sistem pendidikan Finlandia juga menganut prinsip kesetaraan. Tidak ada pemeringkatan siswa, ujian standar yang berlebihan, atau kompetisi yang ketat. Lingkungan ini mengurangi tekanan dan persaingan yang seringkali menjadi pemicu tindak perundungan.

Suksesnya Sistem Pendidikan Finlandia, Indonesia Perlu Mencontoh?
Bukan tanpa alasan kasus bullying anak di Finlandia tergolong rendah. Sebab, negara tersebut memang memiliki pendekatan yang lebih baik untuk menjaga kesehatan mental para pelajarnya.
Bagaimana dengan Indonesia? Apakah negara kita perlu mencontoh Finlandia? Meskipun sistem pendidikan Finlandia tidak bisa diadopsi mentah-mentah, namun tentu Indonesia perlu belajar banyak dari negara Eropa tersebut.
Baca Juga : Adolescence : Bukan Sekedar Film tapi ‘Tamparan Keras’ Bagi Orangtua di Era Digital
Indonesia perlu secara serius membuat program anti perundungan, menciptakan iklim belajar yang sehat, dan memperhatikan kesehatan mental anak.
Dengan demikian, Indonesia bisa mencatatkan namanya sebagai salah satu negara dengan angka bullying yang rendah.
source :
WHO
No Comment! Be the first one.