Mengenal Lebih Dekat Parental Mediation

Istilah Parental Mediation (Mediasi/Pendampingan Orangtua awalnya digunakan dalam konteks media televisi yang pada tahun 1990-an, merupakan media yang begitu mendominasi kehidupan individu, terutama anak-anak.

Istilah Parental Mediation didefinisikan sebagai perilaku orang tua dalam mengelola dan mengatur pengalaman penggunaan media pada anak.

Dapat pula dikatakan Parental Mediation adalah sebagai strategi orang tua dalam mendampingi penggunaan media anak untuk mengoptimalkan dampak positif dan meminimalisir dampak negatif dari media dan teknologi terutama pada anak dan remaja.

parental mediation
© unsplash

Ada 3 tipe dan aspek penting dari parental mediation, di antaranya :

Active Mediation

Tipe mediasi/pendampingan secara aktif yang mengacu pada perilaku orang tua dalam menjelaskan dan mendiskusikan konten-konten media dengan anak.

Orang tua aktif memulai diskusi seputar isi media yang digunakan oleh anak.

Restricitve Mediation

Merupakan perilaku orang tua dalam mengelola dan mengatur penggunaan media pada anak dengan cara membatasi penggunaan media, seperti penetapan waktu, durasi, konten, tempat dan sebagainya.

Beberapa orang tua melakukan mediasi jenis ini dengan membatasi tayangan-tayangan tertentu.

Tipe ini bersifat minim, bahkan tidak melibatkan diskusi antara anak dan orang tua.

Co-using (Penggunaan Bersama)

Pada tipe ini adalah perilaku orang tua untuk mengelola penggunaan media pada anak dengan cara menggunakan media secara bersama-sama dengan anak.

Dengan langkah ini orang tua memastikan bahwa ia bisa mengecek konten dan waktu penggunaan media oleh anak setiap saat.

Baca Juga : Kecemasan pada Anak, Lalu Bagaimana Cara Mengatasinya ?

Aspek Penting Parental Mediation

Adapun terdapat aspek peran penting orang tua dalam melakukan mediasi/pendampingan penggunaan media, diantaranya adalah

  • Kategorisasi yang membantu anak dalam menentukan konten positif dan negatif.
  • Validasi dari orang tua dalam membantu anak memutuskan apakah akan setuju atau menolak pesan dari konten yang diberikan media.
  • Suplementasi atau upaya orang tua membantu anak menemukan informasi tambahan yang relevan dengan kehidupan nyata untuk melengkapi hal-hal yang kurang proporsional dari media.

Di era informasi tanpa batas ini, memang penggunaan metode tersebut sangatlah diperlukan untuk mengawasi kegiatan anak dalam mengakses informasi atau konten dari sebuah alat media.

Dengan melakukan pendekatan kepada anak secara emosional tentu akan lebih memudahkan orang tua dalam mengaplikasikan parental mediation pada kehidupan sehari-hari.


Diolah dari : “Mempersiapkan Generasi Milenial Ala Psikolog” – Unika Atma Jaya Jakarta

Categorized in: