Apa pentingnya pendidikan STEM bagi anak? – STEM merupakan singkatan Bahasa Inggris dari istilah Science, Technology, Engineering, dan Mathematics.

Disiplin ilmu yang termaktub dalam bidang ini memiliki pengaruh luar biasa dalam kehidupan masyarakat.

Penggunaan Artificial Intelligent (AI), misalnya, saat ini sudah semakin marak. Begitu juga dengan inovasi energi ramah lingkungan dan perkembangan ilmu matematika terapan.

pendidikan stem bagi anak
© pexels

Sayangnya, STEM atau IPTEK acap kali mendapatkan stigma sebagai bidang ilmu yang sulit. Alhasil, tak sedikit anak yang merasa enggan ketika harus mempelajari subjek tersebut.

Untuk mengantisipasi hal ini, tak ada salahnya orangtua memberikan pendidikan IPTEK sejak usia dini kepada buah hatinya.

Manfaat Pendidikan STEM bagi Anak

Anak-anak akan memperoleh manfaat yang luar biasa tatkala orangtua memberikan pengajaran STEM sejak kecil.  Berikut ini beberapa keuntungan belajar bidang ilmu tersebut untuk buah hati.

Anak Dapat Mampu Berpikir Kritis

Kemampuan berpikir kritis merupakan hal yang krusial untuk dimiliki sebagai bekal masa depan. 

Dengan mempelajari topik-topik sains, teknologi, dan matematika, anak bisa mempelajari keterampilan berpikir tersebut sejak dini.

Misal, saat belajar fotosintesis, orangtua bisa melatih kemampuan anak menganalisis suatu fenomena alam dengan holistik.

Begitu juga saat belajar tentang jenis makanan, anak dapat berlatih memilah mana makanan yang sehat dan yang tidak.

Menstimulasi Anak Berinovasi

Anak juga akan terlatih berinovasi sejak dini dengan mempelajari STEM. Sebab bidang inilah yang paling inovatif dibanding disiplin ilmu lainnya.

Di masa depan, kemampuan anak dalam berinovasi akan sangat membantu. Apalagi bila buah hati memiliki minat di bidang entrepreneur atau ingin bekerja di divisi Research and Development.

Mempersiapkannya dengan Pelajaran di Sekolah

Manfaat pendidikan STEM bagi anak berikutnya adalah memberikan persiapan baginya di sekolah.

Tak bisa dipungkiri, disiplin ilmu seperti sains dan matematika adalah subjek yang rumit. Namun, bila anak sudah memiliki fondasi pengetahuan yang cukup, kesulitan belajar akan berkurang.

Meningkatkan Kemampuan Kerja Sama

Saat belajar STEM, orangtua bisa membuat anak belajar dalam suatu kelompok. Bila buah hati adalah anak tunggal, tak ada salahnya orangtua mengambil peran sebagai rekan tim.

Buatlah proyek sederhana namun menarik untuk dilakukan bersama-sama. Misalnya, membangun replika gunung hingga kincir angin.

Selain bisa meningkatkan kemampuan berpikir, anak juga akan belajar bagaimana cara bekerja sama yang baik dalam sebuah kelompok.  

Menambah Literasi Teknologi

Di era serba digital seperti saat ini, literasi teknologi sangat penting. Dengan mempelajari IPTEK, anak-anak akan memiliki literasi atau pemahaman teknologi yang baik.

Mereka bukan hanya akan menjadi konsumen produk teknologi, tapi juga memahami cara kerja hingga kekurangan dan kelebihan tiap produk tersebut.

Pendidikan STEM bagi Anak Harus Menyenangkan!

Peran orangtua sangat vital bagi anak-anak yang ingin mempelajari sains, engineering, teknologi, dan matematika.

Orangtua harus menyediakan waktu, fasilitas, dan pengetahuannya agar anak bisa belajar disiplin ilmu tersebut sejak dini.

Namun demikian, perlu digarisbawahi bahwa pengajaran STEM tak boleh dilakukan dengan memaksa anak.

Pemaksaan akan membuat anak stress yang pada akhirnya mengacaukan apa yang telah dipelajarinya. Berbagai penelitian seperti yang dilakukan Sue B. Whiting dan kawan-kawan pun mengonfirmasi hal tersebut.

Orangtua sebaiknya memberikan pembelajaran di rumah dengan metode yang menyenangkan.

Baca Juga : 5 Cara Mengasah Emosional dan Komunikasi pada Anak

Misalnya, daripada menyuruh anak mengingat nama-nama elemen kimia, orangtua bisa mengajak anak membuat jembatan keledai yang menarik.

Begitu juga saat anak belajar tentang fenomena perkecambahan biji. Mereka bisa langsung melakukan percobaan dengan menanam bibit bunga daripada menghafal prosesnya.

Hal-hal demikian akan membuat pendidikan STEM bagi anak terasa lebih menyenangkan dan tak membebani pikiran.

Categorized in: